Download Lagu Joan Baez Donna Donna
Tidak pernah bosan! Itu pendapat pribadi saya pada sebuah lagu yang dipopulerkan Joan Baez berjudul Donna Donna. Lagu ini ditulis oleh Aaron Zeitlin pada kurun waktu 1940-1941 namun baru terkenal secara internasional saat lagu tersebut dinyantikan oleh Joan Baez di tahun 1960. Pertama kali mendengar lagu ini tahun 2005 lalu saat mendengarnya di film Gie. Sudah 8 tahun berlalu dan entahlah sudah berapa ratus kali saya mendengar lagu ini dan tak pernah bosan.
Download JOAN BAEZ music for free. #1 rated music site. 6.5 Million songs. Get lyrics ♫ music videos for your iPhone®. Music Downloads. Search and download from over 6 million songs, music videos and lyrics. Largest collection of free music. Donna Donna - 3:14. John Riley - 3:54. Rake & Rambling Boy - 1:59. Little Moses - 3:31.
Lirik lagunya filosofis sekali menurut saya, bermakna dan memberikan penyadaran. Sekedar info bahwa lagu ini merupakan salah satu lagu favorit Soe Hok Gie. Penasaran dengan lagunya? Cek this lirik.
Lagu Donna-Donna dianggap sbg karya tradisional atau khasanah folksong, mewakili ciri sebuah budaya secara umum atau berdasarkan kejadian lokal sbg ranah publik. Namun gak lantas jadi otomatis dianggap sbg produk anonim, karena beberapa contoh lagu berlabel tradisional telah mencantumkan nama komposer maupun penggubah liriknya. Salah satu contoh folksong terkenal yg gak jelas penciptanya kemudian amat popular terutama pada genre musik tertentu, adalah lagu The House of Rising Sun yg konon awalnya dipromosikan oleh kelompok The Animal (Eric Burdon). Namun lantaran karya tsb bersifat anonim atau public domain, pada data lagunya dapat dituliskan 'tradisional' atau 'no name'. Begitupun status pada lagu yg akan dibahas kemudian, sebuah balada yg konon lekat mewakili pergerakan budaya bahkan perkembangan sebuah generasi pasca era baby boomers 60an.
Berupa frase 'Donna Donna' yg diyakini berasal dari kosa budaya Yahudi, sebuah musikal dinamakan 'Dana' untuk kemudian disenandungkan berupa pengulangan kata saat dilafalkan menjadi 'Dana Dana'. Nada berikut lirik pada musikal ini diperkirakan mulai popular di kalangan jelata Yahudi saat penguasa Hitler (konon sebetulnya berdarah Yahudi pula) menyebarkan kekuasaannya sambil melancarkan genocide secara sistematis pada kaum Yahudi sbg dominasi untuk pemurnian ras unggul.
Istilah 'Dana' bisa bermakna banyak, antara lain sebutan sbg salah satu nama favorit bagi kaum wanita Yahudi. Sementara pada budaya Turki akan bermakna 'sapi' (binatang), yg juga dapat berarti subur serta menghasilkan kebaikan. Sementara bagi Yahudi perantau yg tersebar terutama di Eropah Tengah seperti di Jerman serta Polandia, makna 'dana dana' lebih merupakan senandung atau nada berguman tanpa makna khusus.
Ketika lirik lagu ini menggunakan 'dana' sbg perlambang 'sapi' (a calf), adalah personifikasi sang tokoh lagu saat mewakili kaum Yahudi yg teraniaya selama Perang Dunia. Gak beda dgn istilah di Indonesia, yakni 'sapi perahan'. Kemudian ditambahkan peran antagonis berupa 'the farmer', sang tuan atau pemilik sapi yaitu peran Nazi. Kondisi yg kemudian memberi simbol lain seperti burung layang-layang (swallow) termasuk angin (wind), adalah konsekwensi alamiah mewakili keinginan untuk bebas sekaligus tekad menolak dijajah. Ketika segala pesan telah lengkap untuk disebarkan, maka hadirlah sosok pendekar berambut legam panjang dgn wajah tirus berdarah Meksiko, Joan Baez.
Dia memberi interpretasi teks ke dalam versi lirik berbahasa Inggris, secara bersahaja cukup ditemani gitar akustik namun dgn perkasa menyebar ke pelosok pentas Internasional. Joan sudah memiliki reputasi dan gaung sbg pemberontak lewat lagu seperti Kumbaya (diadopsi menjadi salah satu lagu gereja di Indonesia), Biko (nama tokoh pejuang anti apertheid yg dinyanyikan dan milik Peter Gabriel), We Shall Overcome khusus untuk Martin Luther King (kelak dipopulerkan oleh seorang anak muda Yahudi marga Zimmerman), kemudian balada Donna Donna yg mulai disenandungkannya sejak awal 1960.